Oleh : K.H.Ma'ruf Khozin (Direktur Aswaja NU Center, Jawa Timur).
Mari kita belajar lagi dalil dan riwayat-nya :
ﻭﻋﻦ ﻭاﺋﻞ ﺑﻦ ﺣﺠﺮ «ﺃﻧﻪ ﺳﻤﻊ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﺣﻴﻦ ﻗﺎﻝ : {ﻏﻴﺮ اﻟﻤﻐﻀﻮﺏ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﻻ اﻟﻀﺎﻟﻴﻦ} ﻗﺎﻝ : ﺭﺏ اﻏﻔﺮ ﻟﻲ ﺁﻣﻴﻦ».
Dari Wail Bin Hujr bahwa ia mendengar ketika Rasulullah SAW membaca ayat ke-7 dari Surat Al-Fatihah, Nabi membaca 'Yaa Tuhan ku, ampunilah aku. Aamiin.'
ﺭﻭاﻩ اﻟﻄﺒﺮاﻧﻲ ﻭﻓﻴﻪ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﺠﺒﺎﺭ اﻟﻌﻄﺎﺭﺩﻱ ﻭﺛﻘﻪ اﻟﺪاﺭﻗﻄﻨﻲ ﻭﺃﺛﻨﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﺑﻮ ﻛﺮﻳﺐ ﻭﺿﻌﻔﻪ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻭﻗﺎﻝ اﺑﻦ ﻋﺪﻱ : ﻟﻢ ﺃﺭ ﻟﻪ ﺣﺪﻳﺜﺎ ﻣﻨﻜﺮا
H.R.Thabrani, didalam-nya ada perawi Ahmad Bin Abdul Jabbar Atharidi, dinilai tsiqah (terpercaya) oleh Daruquthni dan dipuji oleh Abu Kuraib. Ia dinilai dha'if oleh segolongan 'ulama. Ibnu Adi berkata : Aku tidak menemukan bagi-nya hadits Munkar.
Penjelasan tambahan disampaikan oleh 'ulama Syafi'iyah :
ﻳﺴﺘﺜﻨﻰ ﻣﻦ اﻟﺘﻠﻔﻆ ﺑﺸﺊ اﻟﺘﻠﻔﻆ ﺑﺮﺏ اﻏﻔﺮ ﻟﻲ، ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﻀﺮ ﻟﻠﺨﺒﺮ اﻟﺤﺴﻦ : ﺃﻧﻪ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻗﺎﻝ ﻋﻘﺐ (ﻭﻻ اﻟﻀﺎﻟﻴﻦ) : ﺭﺏ اﻏﻔﺮ ﻟﻲ.
Larangan mengucapkan kalimat didalam shalat mengecualikan do'a 'Rabbighfirlii'. Ini boleh berdasarkan hadits Hasan bahwa setelah membaca ayat ke-7 dari Surat Al-Fatihah, Nabi membaca do'a 'Rabbighfirlii'.
ﻭﻗﺎﻝ ﻋ ﺷ : ﻭﻳﻨﺒﻐﻲ ﺃﻧﻪ ﻟﻮ ﺯاﺩ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ : ﻭﻟﻮاﻟﺪﻱ ﻭﻟﺠﻤﻴﻊ اﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ. ﻟﻢ ﻳﻀﺮ ﺃﻳﻀﺎ. اﻩ.
Ali Syibramulisi berkata : Dianjurkan menambah do'a, 'Dan untuk kedua orang tua ku dan semua ummat Islam'. Hal ini juga tidak apa-apa' [Kitab Hasyiatul Jamal, 1/173].
Membaca do'a secara khusus didalam shalat juga diamalkan oleh seorang 'ulama Mujtahid 4 Madzhab. Imam Ahmad berkata :
إني لأدعو الله للشافعي في صلاتي منذ أربعين سنة، أقول اللهم اغفرلي ولوالدي ولمحمد بن إدريس الشافعي
Artinya : "Aku berdo'a kepada Allah untuk Syafi'i dalam shalat ku selama empat puluh tahun. Aku berdo'a, 'Yaa Allah ampunilah aku, kedua orang tua ku, dan Muhammad Bin Idris Asy-Syafi'i'." [H.R.Albaihaqi, Manaqib Al-Imam Asy-Syafi'i, 255].
Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.