Kamis, 30 Januari 2020

"Amaliyah Penangkis Wabah Tha'un Disebagian Daerah Batubara Dimasa Silam."

Oleh : Al-Ustadz Ahmad Fauzi Ilyas (Direktur Pusat Studi Naskah 'Ulama Nusantara Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Arraudlatul Hasanah, Medan).

Penyakit yang sering menakutkan masyarakat secara kelompok adalah apa yang disebut dalam Islam dengan Tha'un. Ketakutan tersebut karena sifat-nya yang menular secara cepat dan dalam beberapa hal tidak ditemukan obat-nya.

Oleh sebab itu, Nabi pernah berpesan terkait mewabah-nya penyakit Tha'un ini dengan Sabda-nya : "Tha'un adalah kotoran yang diutus kepada Bani Israel atau kaum sebelum kamu, apabila kalian mendengar ia disuatu tempat, maka janganlah kalian masuk, namun jika berada pada tempat itu, hendaklah tidak keluar."

[H.R.Bukhari].

Adalah beberapa desa di Kecamatan Medang Deras Batubara seperti Pagurawan, sebagian desa Medang dan Pakam dahulu-nya pada zaman Asy-Syaikh Muhammad Zain Batubara, wabah penyakit Tha'un pernah terjadi secara meluas. Namun belum memasuki wilayah desa Lalang tempat berdiam-nya 'ulama Batubara tersebut. Agar wabah tersebut tidak menyebar secara luas, masyarakat kampung Alai yang sekarang berada disekitar Pabrik Inalum, sebagian Medang, desa Tasak, dan desa Lalang menemui dan meminta solusi kepada Asy-Syaikh Muhammad Zain Batubara terkait cara pencegahan-nya. Ia memberikan jawaban bahwa orang yang daerah-nya terserang wabah tersebut tidak dibolehkan keluar area-nya dan sebalik-nya juga bagi mereka yang berada diluar area agar tidak memasuki daerah tersebut. Hal ini berdasarkan pemahaman dari Hadits Nabi Muhammad SAW diatas. 

Oleh sebab itu, supaya penyebaran penyakit tersebut tidak meluas, Asy-Syaikh Muhammad Zain Batubara melakukan amalan wirid dan do'a seorang 'ulama besar Sufi yang bernama Asy-Syaikh Abdul Wahab Asy-Sya'rani.

Wirid tersebut adalah kalimat : {لاإله إلاالله أمان من الطعن محمد رسول الله طعن في الطاعون}. 

• Kalimat tersebut diwiridkan dalam dua tahap : 

1. Dilakukan di Masjid secara berjama'ah dengan bersuara, setiap setelah shalat fardhu selama tiga hari.
2. Dilakukan dengan berjama'ah, dengan berkeliling pada setiap kampung. Kampung yang dikelilingi-nya bersama jama'ah adalah desa Lalang, sebagian desa Medang, desa Tasak, dan Kampung Alai.

Cara melakukan wirid dan do'a tersebut adalah dengan terlebih dahulu membaca Surat Al-Fatihah dan menghadiahkan pahala-nya kepada tiga 'ulama : Asy-Syaikh Abdul Wahab Asy-Sya'rani, Asy-Syaikh Syamsuddin Al-Hanafi, dan Asy-Syaikh Sirajuddin Al-Bulqaini.

Menjelang seminggu setelah melakukan wirid do'a tersebut, atas izin Allah SWT, desa-desa yang dikelilingi oleh-nya tidak dimasuki wabah Tha'un.

Tulisan ini saya (Al-Ustadz Ahmad Fauzi Ilyas) nukil dari Buku karya tulis saya yang berjudul 'Syaikh Muhammad Zain Dan Kontribusi Pendidikan Islam Di Batubara : Usuluddin-Fiqih-Tasawuf' yang terbit pada tahun 2015.

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar