Kamis, 26 Maret 2020

"Do'a Tolak Bala' Khusus Hari Selasa."

Telah menyebutkan Al-Habib Alwi Bin Ahmad Al-Haddad, sesungguh-nya Datuk-nya yang bernama Al-Habib Hasan telah berkata :

"Sungguh aku telah menghafal Hadits dari Kitab Musnad Al-Firdaus, sedangkan umur ku sekitar 5 tahun : 'Siapa orang yang mengucapkan-nya sebanyak 3 kali pada hari Selasa :

اللهم يا كافي البلاء، اكفنا البلاء، قبل نزوله من السماء. (يا الله. ٧ ×)

Allaahumma Yaa Kaafiyal Balaa'i, Ikfinaal Balaa', Qabla Nuzuulihi Minassamaa'i. (Yaa Allah, 7 kali).

Orang yang mengucapkan itu, maka tidak akan turun atas-nya Bala' sampai masa Selasa yang kedua, dijaga dari Selasa sampai Selasa.'"

[Kitab Attadzkiirul Musthafa].

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

Rabu, 25 Maret 2020

"Rajah (Azimat) Anti Virus Dan Wabah Penyakit, Dari Al-Imam Syihabuddin Al-Bulqaini."

Oleh : Baginda K.H.Rizqi Dzulqarnain Ashmat Albatawi, MA (Mu'assis Yayasan Al-Mu'afah, Jln.Tipar Cakung).

Al-Imam Syihabuddin Al-Bulqaini (wafat tahun 960 H) menyebutkan amalan yang sakti untuk menjadi Azimat yang ampuh mengusir Virus dan Wabah Penyakit.

Yakni cukup dengan menulis asma ini : 

حَيٌّ صَمَدٌ بَاقٍ وَلَهُ كَنَفٌ واقي  

atau 

الْبَاقِي الْخَلَّاقُ

Lalu tempelkan tulisan tersebut dipintu rumah, maka wabah dan virus apapun tidak akan masuk ke dalam rumah tersebut.

Catatan  : Menulis-nya harus terlebih dahulu dalam keadaan berwudhu', menghadap kiblat, dan tidak boleh sambil berbicara dengan orang lain.

[Dikutip ulang dari Kitab Ittihaful Amajid Bi Nafa'isil Fawa'id, karangan Al-Qadhi Abu Munyah Assakunji Attijani, Jilid II, Hal.253].

Adapun sanad ijazah-nya lihat pada Video ini:


***

Redaksi diatas dapat juga ditemukan didalam Kitab Haasyiyatul Jamal 'Alaa Syarhil Minhaj (Nama asli Kitab-nya ialah Futuhaatul Wahhaab Bi Taudhiihi Syarhi Minhajith-Thullaab), karangan Asy-Syaikh Sulaiman Al-Jamal, Juz III, Hal.214.

Saya (Ghozali) mendapatkan Ijazah Azimat ini dari Baginda K.H.Rizqi Dzulqarnain Ashmat Albatawi, MA (Mu'assis Yayasan Al-Mu'afah), melalui pesan WhatsApp, pada 26 Maret 2020, pukul 07:09 - 08:19 WIB.

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

Selasa, 24 Maret 2020

"Khasiat Batu Akik (Agate) Sebagai Pelindung Dari Wabah Penyakit."

Oleh : Al-Ustadz Muhammad Fadhil Ichsan, S.Pd.I (Pimpinan Majlis Mushayyana Almadad, Jepara).

Disebutkan didalam Kitab Faidhul Qadir, Jilid II, Hal.235, dalam Syarah Hadits tentang 'Akik'.

Terjemahan bebas dari Al-Ustadz M.Fadhil Ichsan :

و ان من تختم به أمن من الطاعون وتيسرت له أمور المعايش ويقوى قلبه ويهابه الناس ويسهل عليه قضاء الحوائج

Artinya : "Dan siapa orang yang bercincin dengan-nya (Akik), diamankan (pada-nya) daripada Tha'un (wabah penyakit), dipenuhi pada-nya segala urusan kehidupan, hati-nya dikuatkan, dan berwibawa diri-nya (dipandangan) manusia, serta dimudahkan atas-nya (untuk menggapai) segala cita-citanya."

Masih dari Kitab dan halaman yang sama (Kitab Faidhul Qadir, Jilid II, Hal.235) :

عن علي كرم الله وجهه مرفوعا من تختم بالياقوت الأصفر منع من الطاعون

Artinya : "Dari Sayyidinaa Ali Bin Abi Thalib 'Karamallahu Wajhahu', (diriwayatkan secara Marfu'), siapa orang yang bercincin dengan Yaqut Kuning (Yellow Sapphire; Safir Kuning, Sapphire Ceylon) dicegah daripada-nya (terkena) Tha'un."

***

Dan Beliau (Al-Ustadz M.Fadhil Ichsan) mengatakan, Akik disini ialah batu yang apabila disenter maka akan terlihat 'Agate'-nya.

Dan Beliau (Al-Ustadz M.Fadhil Ichsan) juga berkomentar, '(Dan) 'Batu Ruby' masih satu 'keluarga' dengan Sapphire, yaitu 'Yaqut'.

Dan hasil pertanyaan saya (Ghozali) kepada salah satu teman yang paham mengenai Batu Akik yakni bernama Alfiansyah tentang apa itu 'Agate' melalui pesan WhatsApp pada 25 Maret 2020, pukul 10:19 - 10:28 WIB, dan seperti inilah jawaban dari Beliau (Alfiansyah) mengenai apa itu 'Agate', 'Agate itu bahasa laboratorium-nya Jal, (maksud-nya) itu batu ada isi-nya didalam, seperti 'Sisik' pada batu pandan atau seperti ada lumut-lumutnya gitu didalam batu-nya. (Adapun) 'Star' atau 'Ster' itu bukan, yang demikian itu hanya karena pantulan cahaya saja.'

• Sifat Metafisik Agate :

Orang selama ribuan tahun telah percaya bahwa Agate memiliki sifat metafisik yang meningkatkan kehidupan dan mencegah atau membantu menyembuhkan segala macam gangguan. Beberapa orang berpikir bahwa Agate memberikan khasiat untuk menyeimbangkan fisik, emosional, intelektual, dan energi spiritual seseorang. Lain-nya melaporkan bahwa Agate menstabilkan dan membersihkan aura seseorang dan bertindak untuk kelancaran energi disfungsional serta mengubah atau menghilangkan negatif. [Silahkan dilihat artikel pada link ini : https://classics-art.blogspot.com/2017/03/agate-adalah.html?m=1 ].

• Khasiat Batu Akik (Agate) :

a. Dibidang kesehatan, Batu Akik (Agate) berguna untuk beberapa hal :

- Batu Akik (Agate) dipercaya dapat menolak racun yang ditimbulkan oleh ular atau lain-nya.
- Memperlancar peredaran darah.
- Memberikan ketenangan.

b. Batu Akik (Agate) dipercaya dapat memberikan keberuntungan, menghindarkan dari marabahaya, dan menghilangkan ketakutan bagi pemakai-nya. [Silahkan dilihat artikel pada link ini : https://www.pusakapusaka.com/mengenal-batu-akik-agate.html ].

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

"Do'a Untuk Mengobati Suntuk (Sumpek)."

Oleh : Al-Habib Muhammad Bin Alwi Al-Haddad (Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ilmi Wadda'wah).

Do'a ini dibaca saat sedang sumpek (suntuk), saya (Al-Habib Muhammad Bin Alwi Al-Haddad) sudah merasakan sendiri, dikala sedang sumpek lalu membaca do'a ini, pikiran seperti dihipnotis, seperti disadarkan, dihipnotis dalam arti yang baik.

Do'a ini diajarkan oleh Rasulullah SAW, dan Beliau SAW memerintahkan untuk do'a ini diajarkan kepada anak-anak dan orang lain.

Berikut adalah teks do'a-nya :

اللهم إني عبدك و ابن عبدك و ابن أمتك، ناصيتي بيدك، ماض في حكمك، عدل في قضاؤك. أسألك بكل اسم هو لك سميت به نفسك، أو أنزلته في كتابك، أو علمته أحدا من خلقك، أو استأثرت به في علم الغيب عندك، أن تجعل القرآن ربيع قلبي، و نور صدري، و جلاء حزني، و ذهاب همي

Allaahumma Innii 'Abduka Wabnu 'Abdika Wabnu Umatika, Naashiyatii Biyadika, Maadhin Fiya Hukmika, 'Adlun Fiya Qadhaa'uka. As'aluka Bikulli Ismin Huwa Laka Sammaita Bihi Nafsaka, Aw Anzaltahu Fii Kitaabika, Aw 'Allamtahu Ahadan Min Khalqika, Awista'tsarta Bihi Fii 'Ilmil Ghaibi Indaka, An Taj'alal Qur'ana Rabii'a Qalbii, Wa Nuura Shadrii, Wa Jilaa'a Huznii, Wa Dzahaaba Hammii.

Artinya : "Yaa Allah, sungguh aku ini adalah hamba Mu, anak dari hamba Mu, anak dari hamba perempuan Mu, ubun-ubun ku ada ditangan Mu, ketentuan Mu berlaku pada diri ku, keputusan Mu adil terhadap ku. Aku memohon kepada Mu dengan semua nama yang merupakan milik Mu, nama yang engkau lekatkan sendiri untuk menamai diri Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang diantara hamba Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab Mu, atau yang engkau khususkan untuk diri Mu dalam ilmu ghaib disisi Mu, agar Engkau menjadikan Al-Qur'an sebagai penyejuk hati ku, cahaya dada ku, penghilang kesedihan ku, dan pelenyap keresahan ku."

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

"Hukum Berkumpul Untuk Berdo'a Dan Istighatsah Saat Wabah Penyakit Melanda."

Oleh : Al-Ustadz Dodi El-Hasyimi.

Kesimpulan dari apa yang diterangkan oleh Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani :

1. Berkumpul untuk berdo'a dan beristighatsah disuatu tempat (sebuah lapangan) untuk menolak Bala' ketika terjadi wabah penyakit (Tha'un) sebagaimana praktek Istisqa' (diawali puasa 3 hari) adalah kegiatan Bid'ah.

2. Kegiatan tersebut pertama kali dilakukan pada tahun 764 H, ketika terjadi wabah Tha'un ganas di Damaskus (Syiria) pada tahun 749 (jadi 15 tahun setelah awal terjadi wabah, barulah mayoritas para pembesar atau penguasa dan sebagian 'ulama berkumpul), dimana setelah terjadi kumpulan massa tersebut, korban meninggal justru malah lebih banyak yang berjatuhan dibandingkan sebelum-nya.

3. Dizaman Beliau (Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani) pada tanggal 27 Rabi'ul Akhir tahun 833 H di Kairo, juga terjadi hal yang sama (pengumpulan massa untuk do'a bersama), pada tanggal 4 Jumadil Ula masyarakat diperintahkan keluar ke lapangan, sebelum-nya dianjurkan puasa 3 hari, lalu shalat dan berdo'a. Korban jiwa sebelum acara tersebut kurang dari 40 orang, namun setelah satu bulan berselang jumlah-nya malah membengkak, tiap hari-nya lebih dari 1.000 nyawa melayang dan terus bertambah.

4. Sebagian 'ulama memfatwakan kegiatan tersebut berdasarkan keumuman dalil tentang do'a dan menyandarkan kepada (niat baik) Raja Mu'ayyad, dimana segolongan 'ulama juga turut hadir dan mereka semua tidak ada yang mengingkari-nya, sehingga kegiatan tersebut dinilai sebagai kegiatan yang baik, sedangkan sebagian 'ulama yang lain berpendapat bahwa kegiatan tersebut lebih utama untuk ditinggalkan karena dikhawatirkan terjadi-nya fitnah, karena meskipun perkara tersebut dianggap baik akan tetapi tetap tidak lepas dari timbul-nya tuduhan yang buruk, terutama kepada para 'ulama, kaum shalih, dan do'a itu sendiri.

5. Beliau (Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani) termasuk 'ulama yang berpendapat melarang perkumpulan tersebut, bahkan hal tersebut adalah alasan yang mendorong Beliau menyalin Kitab Badzlul Maa'uun Fii Fadhlith-Thaa'uun setelah mengumpulkan banyak sekali hadits dan kalam (perkataan) para 'ulama pada tahun 819 H, sehingga Beliau dua kali menolak keluar bersama Raja Mu'ayyad dalam kegiatan tersebut.

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

Minggu, 22 Maret 2020

"Pengasihan Surat Yaasiin : 72."

Saya (Ghozali) mendapatkan amalan ini dari kedua Guru saya, yakni yang bernama Mu'allim Kiai Syarifuddin, S.Pd.I dan Al-Ustadz Muhammad Fadhil Ichsan, S.Pd.I (Pimpinan Majlis Mushayyana Almadad, Jepara).

Amalan ini berkhasiat untuk menimbulkan rasa sayang kepada seseorang yang dituju untuk si pembaca-nya.

(1). Adapun kaifiat (tata cara-nya) ialah sebagai berikut :

• Sediakan air sebanyak dua gelas atau dua botol, yang mana kedua air ini nanti akan diminumkan kepada si pembaca dan si target.

• Bacakan Surat Yaasiin ayat 72 pada kedua air tersebut dengan kaifiat seperti ini :

و ذللنها لهم فمنها ركوبهم و منها يأكلون

Pada waktu setelah mengucap dhamir (ها) sebutlah nama perempuan yang dimaksud. Dan pada waktu setelah mengucap dhamir (هم) untuk diri pembaca.

Bacalah dengan sesuai kaifiat tersebut diatas sebanyak 72 kali.

• Setalah selesai membaca kaifiat yang diatas itu sebanyak 72 kali, maka tutuplah dengan do'a ini :

 اللهم عطف قلب (sebut nama si target; Fulanah Binti Fulan) علي (nama kita; si pembaca; Fulan Bin Fulan).

Allaahumma 'Athif Qalba .............. 'Alayya .........

(2). Adapun kaifiat (tata cara-nya) ialah sebagai berikut :

Bacalah Surat Yaasiin ayat 72 tersebut sebanyak 313 kali tiap malam, kecuali dihari Jumu'at. Khusus dihari Jumu'at dibaca-nya ba'da (sesudah) shalat Shubuh sekitar pukul 05:30 WIB.

Membaca-nya haruslah sambil membayangkan wajah si target yang dituju.

Dan kerjakan kaifiat yang kedua ini selama 9 hari, maka Insyaa Allah dapat dirasakan efek-nya.

Silahkan untuk mencoba-nya, dan semoga sukses!!

Bila dirasa masih kurang jelas dalam memahami amalan ini, silahkan hubungi nomor ini 089654875725.

***

Saya (Ghozali) mendapatkan Ijazah kaifiat yang pertama dari Gurunda Mu'allim Kiai Syarifuddin, S.Pd.I, melalui pesan WhatsApp, pada 25 Februari 2020, pukul 19:20 - 26 Februari 2020, pukul 08:51 WIB.

Saya (Ghozali) mendapatkan Ijazah kaifiat yang kedua dari Al-Ustadz Muhammad Fadhil Ichsan, S.Pd.I, melalui pesan WhatsApp, pada 10 April 2020, pukul 13:52 - 14:10 WIB.

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

"Azimat Penangkal Wabah Penyakit, Dari Al-Habib Abu Bakar Bin Umar Bin Yahya (Surabaya)."

Berkata Al-Habib Abu Bakar Bin Umar Bin Yahya (Surabaya), didalam Kitab-nya yang berjudul 'Al-Mawaa'id Fii Syattaal Fawaa'id', Halaman 29 :

قال الحبيب أبو بكر بن عمر ابن يحي في كتابه 'الموائد في شتى الفوائد'، صفحة ٢٩ :

فائدة : هذه عزيمة للوباء تكتب و تحمل فإن الوباء بإذن الله لم يقرب حاملها و هي عن الحبيب محسن بن علوي السقاف نفع الله به آمين، و هي هذه : (بسم الله الرحمن الرحيم، و صلى الله على سيدنا محمد و آله و صحبه و سلم، اللهم سكن هيبة صدمة، قهرمان الجبروت بألطافك الخفية الدائرة النازلة من باب الملكوت حتى تشفي بلطفك خلقك و تعينهم و تقيهم عن إنزال قدرتك، يا ذالقدرة الكاملة و الرحمة الشاملة، يا ذالجلال و الإكرام، و صلى الله على سيدنا محمد و آله و صحبه و سلم).

Faidah : Azimat ini untuk menghadapi wabah penyakit, cara-nya ditulis dan dibawa, karena sesungguh-nya dengan izin Allah, wabah penyakit tidak bisa mendekati pada orang yang membawa-nya. Faidah ini diperoleh dari Al-Habib Muhsin Bin Alwi Assegaf (Seiwun). Kalimat-nya sebagai berikut :

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wa Shallallaahu 'Alaa Sayyidinaa Muhammadin Wa Aalihi Wa Shahbihi Wa Sallam, Allaahumma Sakkin Haibata Shadamata, Qahrimaanil Jabaruuti Bi'althaafikal Khafiyyatiddaa'iratin Naazilati Min Baabil Malakuuti Hattaa Tusyfiya Biluthfika Khalqika Wa Tu'iinahum Wa Taqiyyahum 'An Inzaali Qudratika, Yaa Dzalqudratil Kaamilati Warrahmatisy-Syaamilati, Yaa Dzaljalaali Wal Ikraam, Wa Shallallaahu 'Alaa Sayyidinaa Muhammadin Wa Aalihi Wa Shahbihi Wa Sallam.

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

Sabtu, 21 Maret 2020

"Do'a Malam 27 Rajab."

Oleh : Baginda K.H.Rizqi Dzulqarnain Ashmat Albatawi, MA (Mu'assis Yayasan Al-Mu'afah, Jln.Tipar Cakung).

Al-'Arifbillah Al-Imam Muhammad Bin Abdul Wahid Annazhifi (1270 H - 1366 H), salah satu 'Ulama kharismatik dalam Thariqah Tijaniyah yang mendapat gelar Al-'Allamatul Auhad (orang yang memilki banyak ilmu yang jarang sekali tandingan-nya) semoga rahmat Allah selalu tercurah kepada Beliau. Aamiin.

Beliau mengatakan, 'Siapa saja yang membaca Do'a ini pada malam 27 Rajab, maka dengan izin Allah Ta'aalaa akan diijabah segala do'a-nya, diangkat kedudukan-nya, dan dihidupkan hati-nya dengan aneka kebaikan.

Do'a tersebut sebagai berikut :

اللهُمَّ اِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ، حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ، أَنِ ارْحَمْ قَلْبِي الْحَزِيْنَ، وَتُجِيْبَ دَعْوَتِي يَا أَكْرَمَ اْلأَكْرَمِيْنَ.

Artinya : "Yaa Allah, aku memohon kepada Mu dengan keagungan diperlihatkan-nya rahasia-rahasia para Ahlul Mahabbah dengan kemuliaan Khalwat (pertemuan tersembunyi) yang hanya Engkau berikan kepada Nabi Muhammad pemimpin para Rasul ketika Engkau berikan kesempatan kepada beliau pada malam 27 Rajab, berikanlah hati ku yang sedang galau akan kasih sayang Mu serta kabulkan do'a-do'a ku, Wahai yang Maha memiliki kedermawanan."

Para Ahli Ma'rifah mengatakan bahwa keutamaan do'a diatas sangat besar sekali dalam meraih cita-cita dan mendatangkan hajat dengan segera, menepis kesedihan, menolak bala, dan menolak musibah.

Silahkan dibaca sebanyak 7 kali, 11 kali, sebanyak bilangan ganjil, dan boleh juga 100 kali, sebanyak-banyaknya.

Berikut ini adalah video penjelasan dari Baginda K.H.Rizqi Dzulqarnain Ashmat Albatawi, MA mengenai do'a ini : https://www.youtube.com/watch?v=QG4ZmyVk8GA&t=302s

Adapun Sanad Muttashil (yang bersambung) sampai kepada Al-Imam Muhammad Bin Abdul Wahid An-Nazhifi RA adalah sebagai berikut :

الفقير غزالي حسن سيراغر المنديلي عن الحاج رزقي ذو القرنين أصمت البتاوي الشاكونجي عن فضيلة الاستاذ المحقق العلامة المدقق سيدي محمد الراضي كنون الحسني الادريسي عن العلامة المقدم سيدي لحسن الفطواكي عن الامام العارف بالله سيدي محمد بن عبد الواحد النظيفي رضي الله عنه 

***

Saya (Ghozali) mendapatkan Ijazah Do'a ini dari Baginda K.H.Rizqi Dzulqarnain Ashmat Albatawi, MA (Mu'assis Yayasan Al-Mu'afah), melalui pesan WhatsApp, pada 21 Maret 2020, pukul 19:44 - 19:58 WIB, bertepatan dengan malam 27 Rajab 1441 H.

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

"Hal-Hal Yang Menyebabkan Membaca Qunut Nazilah Disetiap Waktu Shalat Maktubat (Shalat Wajib)."

Oleh : Al-Habib Geys Bin Abdurrahman Assegaf, Lc.

Berkata Al-Imam Muhyiddin Abu Zakaria Yahya Bin Syaraf Annawawi, didalam Kitab Al-Majmu', 3/474, Cetakan Maktabah Al-Irsyad (Jeddah) :

"و اما غير الصبح من المكتوبات فهل يقنت فيها فيه ثلاثة اقوال حكاها امام الحرمين و الغزالى و آخرون (الصحيح) المشهور الذي قطع به الجمهور ان نزلت بالمسلمين نازلة كخوف أو قحط أو وباء أو نحو ذلك قنتوا في جميعها و إلا فلا."

Artinya : "Apakah diselain Shalat Shubuh boleh menjalankan Qunut, maka ada tiga pendapat mengenai hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Imam Juwaini Al-Haramain, Al-Imam Ghazali, dan 'Ulama-'Ulama lain-nya :

"Pendapat Shahih (yang kuat), yang Masyhur (terkenal), yang diputuskan oleh mayoritas 'Ulama, 'Bila kaum Muslimin sedang ditimpa musibah seperti ketakutan, bencana, paceklik, wabah, dan sejenis-nya. Berqunutlah disetiap waktu shalat, bila tidak demikian, maka jangan (berqunut disetiap waktu shalat).'""

Wallahu A'lam.

Catatan : Pada foto dihalaman artikel ini terdapat teks Qunut Nazilah yang termaktub didalam Kitab Al-Bujairimii 'Alaal Khatiib, yang dibold (cetak tebal tulisan-nya).

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

Jumat, 20 Maret 2020

"Do'a Agar Menjadi Orang 'Alim (Ahli Ilmu), Dari Al-Habib Dr.Abdurrahman Bin Abdullah Assegaf, MA (Hadhramaut)."

Berikut ini adalah Do'a-Do'a yang Al-Habib Dr.Abdurrahman Bin Abdullah Assegaf, MA (Hadhramaut) ijazahkan pada saat menghadiri sebuah acara disalah satu Pondok Pesantren ditanah Jawa. Yang mana do'a-do'a ini apabila Istiqamah (continue) dibaca, maka yang membaca-nya pasti akan menjadi orang yang 'alim (ahli ilmu).

• Dibaca setiap pagi :

اللهم إني أسألك علما نافعا، و عملا متقبلا، و رزقا طيبا.

"Allahumma Innii As'aluka 'Ilmaan Naafi'aan, Wa 'Amalaan Mutaqabalaan, Wa Rizqaan Thayyibaan."

• Dibaca setiap selesai Shalat Fardhu :

رب زدني علما، و وسع لي في رزقي، و بارك لي فيما رزقتني، و اجعلني محبوبا في قلوب عبادك، و عزيزا في عيونهم، و الجعلني وجيها في الدنيا و الآخرة و من المقربين، يا كثير النوال، يا حسن الفعال، يا قائما بلا زوال، يا مبدئا بلا مثال، فلك الحمد، و لك المنة، و لك الشرف على كل حال.

"Rabbii Zidnii 'Ilmaan, Wa Wasi' Lii Fii Rizqii, Wa Baarik Lii Fiimaa Razaqtanii, Waj'alnii Mahbuubaan Fii Quluubi 'Ibaadika, Wa 'Aziizaan Fii 'Uyuunihim, Waj'alnii Wajiihaan Fiiddunyaa Wal Aakhirati Wa Minal Muqarrabiin, Yaa Katsiirannawaali, Yaa Hasanal Fi'aali, Yaa Qaa'imaan Bilaa Zawaalin, Yaa Mubdi'aan Bilaa Mitsaalin, Falakal Hamdu, Wa Lakal Minnatu, Walakasy-Syarafu 'Alaa Kulli Haalin."

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

Selasa, 17 Maret 2020

"Hukum Merubah Kalimat Adzan, 'Hayya 'Alaa Ash-Shalaah' Menjadi 'Shalluu Fii Rihaalikum'."

Oleh : Al-Ustadz H.Abdurrahman Djaelani, S.Sos.I.

Seorang Mu'adzin di Kuwait bergetar menangis karena harus mengganti kalimat Adzan 'Hayya 'Alaa Ash-Shalaah' dan 'Hayya 'Alaal Falaah' dengan kalimat 'Shalluu Fii Rihaalikum', yang artinya 'Shalatlah dirumah kalian.'

Ini karena kebijakan 'Lockdown' Pemerintahan Kuwait yang melarang warga-nya shalat berjama'ah di Masjid, kumpul ditempat keramaian, ke Mall, dan sebagai-nya. Sebagai antisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19) yang berstatus 'Pandemi' dan 'Darurat Nasinoal (Di Indonesia)' pada Bulan Maret 2020.

Adzan ini memang tak lazim dizaman ini, meski diperbolehkan berdasarkan Hadits dari Ibnu Umar, bahwa Nabi SAW memerintahkan Mu'adzin menyerukan 'Shalluu Fii Rihaalikum' dimalam yang sangat dingin atau malam yang sedang turun hujan ketika Safar (sehingga tidak memungkinkan shalat berjama'ah di Masjid). [H.R.Bukhari dan Muslim].

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

"Shalat Dengan Shaff Yang Berjarak – Menyikapi Shaff Social Distancing Akibat Covid-19 (Virus Corona) Diawal Maret 2020."

Oleh : Al-Habib Geys Bin Abdurrahman Assegaf, Lc.

Menyendiri dari Shaff jama'ah hukum asal-nya 'dimakruhkan' dalam Madzhab Syafi'i, jadi tidak dianggap Mubthilat (yang membatalkan Shalat).

Dalam Kitab Fathul Mu'in, Hal.58, cetakan Darul Kutub Al-Islamiyah (DKI), Al-Imam Zainuddin Bin Abdul Aziz Al-Malibari Asy-Syafi'i, disebutkan :

"و كره لمأموم انفراد عن الصف الذي من جنسه إن وجد فيه سعة."

Artinya : "Dan dimakruhkan bagi Makmum menyendiri dari shaff yang mana sejenis dan dalam shaff tersebut masih ada ruang yang tersisa."

Apalagi disaat darurat virus yang dianggap membahayakan jiwa yang harus dijaga (حفظ  (النفس، tentu saja kemakruhan tersebut hilang dengan sendiri-nya.

Wallahu A'lam.

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

Senin, 16 Maret 2020

"Shalat Hajat Khusus Pengasihan."

Oleh : Al-Habib Muhammad Shulfi Bin Abu Nawar Alaydrus, S.Kom (Pimpinan Majlis Ta'lim Nurussa'adah, Joglo).

Alfaqir (Al-Habib Muhammad Shulfi Bin Abu Nawar Alaydrus) mendapatkan amalan Shalat Hajat dari salah satu Guru-nya Alfaqir yaitu Al-Ustadz Bahroni Bin Mastar dari Indramayu (Jawa Barat), Beliau mengijazahkan shalat hajat khusus berikut ini :

1. Melakukan shalat hajat empat (4) raka'at, yang setiap dua raka'at-nya salam.

Niat shalat :

اصلى سنة الحاجة ركعتين لله تعالى

Ushallii Sunnatal Haajati Rak'ataini Lillaahi Ta'aalaa.

Aku berniat shalat hajat dua roka'at karena Allah Ta'aalaa.

2. Pada raka'at pertama sesudah membaca Surat Al-Fatihah, maka membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali.

3. Pada raka'at kedua sesudah membaca Surat Al-Fatihah, maka membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 20 kali.

4. Setelah salam berdiri lagi dan lakukan shalat sunnah hajat dengan niat yang sama.

5. Pada raka'at pertama sesudah membaca Surat Al-Fatihah, maka membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 30 kali.

6. Pada raka'at kedua sesudah membaca Surat Al-Fatihah, maka membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 40 kali.

7. Sesudah salam dari shalat yang kedua ini lalu bacalah Shalawat : 'Allahumma Shalli Wa Sallim 'Alaa Sayyidina Muhammadin Wa 'Alaa Aali Sayyidina Muhammad', sebanyak 100 kali.

8. Kemudian membaca Surat At-Taubah ayat 128-129, sebanyak 300 kali.

9. Setelah itu, maka bacalah do'a berikut :

'Allahuma Habbibnii Qalba (sebutkan nama-nya dan Bin/Binti-nya) Hatta Tak-tiya Ilayya Khadhi'an Dzaliilan Min Ghairi Muhlatin Wasyghulhaa Bi Mahabbatii Wa Mawadatii, Innaka 'Alaa Kulli Syai'in Qadiir.'

Artinya : 'Yaa Allah, cintakanlah kepada ku hati (sebutkan nama-nya dan Bin/Binti-nya) sehingga ia datang kepada ku dalam keadaan menyerah dengan segera, tanpa waktu lagi, dan sibukkanlah dia dengan mencintai ku dan menyayangi ku. Sesungguh-nya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu.'

Catatan : Diamalkan hanya tiap malam Jumu'at saja. Insyaa Allah tidak lebih dari sebulan, si target sudah cinta sama yang mengamalkan-nya. Dan amalkanlah diatas pukul 00:00 WIB (diatas jam 12 malam).

Dan untuk mengetahui lebih jelas lagi mengenai 'Shalat Hajat', silahkan untuk berkunjung ke Blog milik Gurunda kami : http://shulfialaydrus.blogspot.com/2020/02/dalil-tatacara-dan-doa-shalat-hajat.html?m=0

***

Saya (Ghozali) mendapatkan Ijazah kaifiat 'Shalat Hajat Khusus Pengasihan' ini dari Gurunda Al-Habib Muhammad Shulfi Bin Abu Nawar Alaydrus, S.Kom (Pimpinan Majlis Ta'lim Nurussa'adah, Joglo), melalui pesan WhatsApp, pada 16 Maret 2020, pukul 17:37 - 19:16 WIB.

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.