Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu dari empat bulan Haram. Pada bulan tersebut dilarang melakukan sesuatu maksiat dan berperang. Disisi lain, sebagian muslimin menunaikan Rukun Islam yang kelima, yakni Haji. Adapun penulis, menulis artikel ini karena ingin mengungkap rahasia-rahasia hari yang ada dibulan Dzulhijjah. Umum-nya, 'ulama menuturkan keistimewaan hari kedelapan, kesembilan, dan kesepuluh dibulan itu.
Hari kedelapan pada Bulan Dzulhijjah disebut juga dengan Tarwiyah. Al-Imam Ghazali menuturkan, 'Jika ada orang yang berpuasa pada hari Tarwiyah maka ia mendapatkan ganjaran 1.000 ekor kambing dan 1.000 ekor kuda yang ia tunggangi untuk berjuang dijalan Allah.'
Hal tersebut Beliau intisarikan dari Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA. Dahulu ada seorang pemuda yang selalu menyimak penuturan Nabi Muhammad SAW, sehingga jika datang Bulan Dzulhijjah ia berpuasa. Maka, kabar ini sampai pada Rasulullah dan Beliau memanggil dan bertanya kepada pemuda tersebut, 'Apa yang memotivasi mu untuk berpuasa pada hari-hari dibulan Dzulhijjah??'
Pemuda itu berkata, 'Demi kedua orangtua mu dan ibu ku wahai Rasulullah, sesungguh-nya hari-hari tersebut adalah hari-hari yang makmur. Pada hari-hari Haji itu, do'a-do'a mereka (kedua orangtua mu dan ibu ku) kepada Allah menyertai ku.'
Sehingga Rasul bersabda, 'Dan sungguh engkau berpuasa pada hari tersebut maka engkau mendapatkan pahala seperti membebaskan 100 budak, dan mendapatkan 100 kambing dan kuda untuk berjuang dijalan Allah.'
Melalui pernyataan hadits Nabi Muhammad SAW yang disimpulkan oleh Al-Imam Ghazali, maka ummat Islam berpuasa sunnah dihari Tarwiyah. Namun ummat muslim bukan hanya berpuasa pada hari Tarwiyah saja, akan tetapi berpuasa pula pada hari Arafah (hari kesembilan Dzulhijjah).
Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW, 'Jika pada hari Arafah Allah menebarkan rahmat-Nya, maka bukankah pada hari tersebut banyak budak yang terbebaskan. Dan siapa yang memohon kepada Allah atas hajat dari hajat-hajat dunia dan akhirat, maka Ia akan memenuhi untuk hamba-Nya. Puasa Arafah juga menghapuskan dosa-dosa setahun lalu dan dosa-dosa setahun dimasa mendatang.'
Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani berkata didalam Kitab Al-Ghunyah, 'Bahwa hari kesepuluh pada tiap-tiap Bulan Qamariyah (Hijriah) dimuliakan oleh Allah dengan sepuluh kemuliaan. Kemuliaan tersebut diantara-nya, keberkahan pada umur seseorang, bertambah rezeki-nya, terjaga keluarga-nya, terhapus kejelekan-nya, bertambah kebaikan-nya, mudah dalam sakaratul maut-nya, ringan dalam hisab-nya, keberhasilan dalam tingkat spiritualitas-nya, dan naik derajat-nya disisi Allah.
Ungkapan Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani perlu diaplikasikan oleh ummat muslim pada moment sepuluh Dzulhijjah. Adapun cara mengaplikasikan-nya dengan menambah giat ibadah wajib dan sunnah, memperbanyak dzikir, menyisihkan uang untuk disedekahkan, selalu mengingatkan keluarga tentang penting-nya ibadah, dan melakukan kebaikan-kebaikan baik sesama muslim dan umat diluar muslim pada hari tersebut.
Selain itu Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani didalam ceramah-nya pernah mengutip perkataan Ibn Abbas, bahwa pada hari kesepuluh Dzulhijjah ada kemulian-kemulian para Nabi. Kemuliaan-kemuliaan tersebut diantara-nya Allah menerima taubat Nabi Adam AS, kala itu nabi Adam bertaubat kepada Allah dipadang Arafah dan mengakui dosa-dosanya.
Disisi lain pada hari tersebut, Nabi Ibrahim ditetapkan sebagai kekasih-Nya, ia membelanjakan harta-nya untuk menghidangkan hidangan tamu-tamunya, ia diselamatkan Allah dari api yang panas, dan ia mengikhlaskan anak-nya untuk dijadikan Qurban, serta pada hari itu Nabi Ibrahim membangun Ka'bah.
Pandangan Al-Imam Ghazali dan Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, kedua tokoh Sufi dunia, tentang rahasia-rahasia hari kedelapan, kesembilan, dan kesepuluh Dzulhijjah merupakan pemicu bagi ummat muslim untuk meningkatkan ibadah. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa setiap bulan Hijriah mempunyai kandungan-kandungan tersendiri. Sehingga peningkatan ibadah dan Muraqabah bukan hanya dikhususkan pada hari-hari dan bulan-bulan tertentu saja, akan tetapi harus dilakukan pada setiap waktu yang kita jalani.
Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar