Sabtu, 20 Juli 2019

"Asal-Usul Istilah 'Halal Bihalal'."

Acara 'Halal Bihalal' itu sudah ada ditahun 1942, diadakan oleh Majlis Islam Ala Indonesia (MIAI).

Masih pakai ejaan lama 'Alal bihalal.'

Dari kata atau kalimat itu, 'Alal Bihalal' yang lalu, menjadi kata baku 'Halal Bihalal', menjadi Masyhur (populer) berkat acara tersebut. Sejak tahun 1942, bukan hanya Bing Slamet saja, bahkan banyak dari acara pada waktu Lebaran menggunakan kalimat 'Alal Bihalal.'

Istilah 'Halal Bihalal' itu pertama kali dipopulerkan oleh Bing Slamet (Assayyid Ahmad Syech Albarr) dan Kwartet Jaya-nya, karna dulu di RRI (Radio Republik Indonesia) ada pertunjukan Kwartet Jaya setiap Lebaran.

Dulu Bing Slamet tampil dengan Mang Dul dan Sam Saimun serta kawan lain-nya, yang merupakan cikal bakal Kwartet Jaya, sedangkan Kwartet Jaya itu baru ada ditahun 1960-an setelah masuk-nya Edi Sud.

Kalau sekarang (pada 'Iedul Fithri 2019 M) yang beredar itu, kata-nya (asal-usul Halal Bihalal) dari K.H.Wahab Chasbullah (atas permintaan Ir.Soekarno saat bertemu kepada Beliau), jelas itu kurang tepat.

Kata-nya 'Halal Bihalal' digagas pertama kali oleh K.H.Wahab Chasbullah ditahun 1948, ini keliru dan sebab diadakan-nya juga keliru. Kenapa ? Karna tahun 1948 Ir.Soekarno masih di Yogyakarta, dan itu waktu negara ini masih menjadi RIS (Republik Indonesia Serikat). Dan tidak ada acara yang nama-nya 'Halal Bihalal.'

Dan begitu juga di Jakarta. Ir.Soekarno baru kembali ke Jakarta itu pada 28 Desember 1949 dibulan Maulid (9 Rabi'ul Awwal 1369 H), dan baru masuk Istana. Dan lagi-lagi belum ada acara tersebut (Halal Bihalal) diadakan. Dan berita 'Halal Bihalal' yang diadakan oleh pemerintah RIS (Republik Indonesia Serikat) baru diadakan ditahun 1950-an.

Dan yang awal mula mempopulerkan istilah itu (Halal Bihalal) adalah Bing Slamet, ditahun 1946.

Jadi setelah zaman Walisanga, yakni dizaman Sunan Ampel, Halal Bihalal baru diadakan lagi oleh MIAI (Majlis Islam Ala Indonesia) yang itu waktu dihadiri oleh pembesar Dai Nipon Jepang, Ir.Soekarno, dan Al-Habib Ali Bin Abdurrahman Al-Habsyi (Kwitang). Dan baru ditahun 1950-an secara resmi RIS (Republik Indonesia Serikat) mengadakan acara tersebut di Istana.

Referensi :

• https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1126090537778855&substory_index=0&id=100011337598517

• https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1123167358071173&id=100011337598517

• https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1116394152081827&substory_index=2&id=100011337598517

• https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1115970988790810&id=100011337598517

***

Hasil tanya-jawab saya (Ghozali) dengan pemerhati Sejarah bernama Al-Ustadz Ahmad Syafi'i Hadianto (Ustadz Anto Djibril) melalui pesan WhatsApp pada tanggal 28 Juni 2019, pukul 11:27-15:47 WIB.

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar