Ziarah kubur adalah mendatangi kuburan dengan tujuan untuk mendo'akan ahli kubur dan sebagai pelajaran (ibrah) bagi peziarah, bahwa tidak lama lagi kita juga akan menyusul menghuni kubur sehingga dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ketahuilah berdo'a dikuburan pun adalah Sunnah Rasulullah SAW, Beliau SAW bersalam dan berdo'a dipekuburan Baqi', dan berkali-kali Beliau SAW melakukan-nya, demikian diriwayatkan dalam hadits berikut :
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو عَنْ زُهَيْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَخْرُجُ إِلَى الْبَقِيعِ فَيَدْعُو لَهُمْ فَسَأَلَتْهُ عَائِشَةُ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَدْعُوَ لَهُمْ
Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik Bin Amru, dari Zuhair, dari Abdullah Bin Abu Bakr, dari ayah-nya, dari Aisyah bahwa Nabi SAW keluar menuju Baqi', lalu beliau mendo'akan mereka (para ahli kubur). Aisyah bertanya kepada Beliau akan hal itu, Beliau bersabda : 'Aku diperintahkan untuk mendo'akan mereka.'
(H.R.Ahmad, No.24952).
Juga didalam hadits yang lain Rasulullah SAW menyuruh kita untuk melakukan ziarah kubur, seperti yang diriwayatkan pada hadits berikut :
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا مُعَرِّفُ بْنُ وَاصِلٍ عَنْ مُحَارِبِ بْنِ دِثَارٍ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّ فِي زِيَارَتِهَا تَذْكِرَةً
Telah menceritakan kepada kami Ahmad Bin Yunus, telah menceritakan kepada kami Mu'arrif Bin Washil, dari Muharib Bin Ditsar, dari Ibnu Buraidah, dari ayah-nya, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : 'Aku telah melarang kalian menziarahi kuburan, sekarang berziarahlah ke kuburan, karena dalam berziarah itu terdapat peringatan (mengingatkan kematian).'
(H.R.Abu Dawud, No.2816. Attirmidzi, No.974).
Dipenulisan kali ini saya akan memberikan hadits-hadits atau dalil yang berkenaan dengan ziarah kubur.
أخرج العقيلي عن أبي هريرة قال أبو رزين : يا رسول الله إن طريقي على الموتى فهل لي كلام أتكلم به إذا مررت عليهم؟ قال : قُل السَّلامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ القُبُورِ مِنَ المُسْلِمِينَ وَالمُؤمِنينَ أَنْتُمْ لَنَا سَلَفٌ وَنَحْنُ لَكُمْ تُبَعٌ وَإِنَّا إنْ شَاءَ الله بِكُمْ لاحِقُونَ . قال أبو رزين : هل يسمعون؟ قال : يَسْمَعُونَ وَلا يَسْتَطِيعُونَ أنْ يُجيبوا : أي جواباً يسمعه الحي، قال : يا أبَا رزين، ألا تَرْضَى أنْ يَرُدَّ عَلَيْكَ بِعَدَدِهِمُ المَلائِكَةُ
Abu Hurairah RA berkata, Abu Razin berkata : Yaa Rasullullah diperjalanan ku ini melalui kubur orang mati, maka apakah ada kata-kata yang harus saya katakan jika melalui mereka??' Jawaban Nabi SAW : 'Katakan :
السَّلامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ القُبُورِ مِنَ المُسْلِمِينَ وَالمُؤمِنينَ أَنْتُمْ لَنَا سَلَفٌ وَنَحْنُ لَكُمْ تُبَعٌ وَإِنَّا إنْ شَاءَ الله بِكُمْ لاحِقُونَ.
Assalaamu'alaikum Yaa Ahlal Qubuuri, Minal Muslimiina Wal Mu'miniina, Antum Lanaa Salafun Wa Nahnu Lakum Taba'un Wa Innaa Insyaa Allaahu Bikum Laa Hiquuna.
(Selamat sejahtera kamu wahai ahli kubur dari kaum muslimin dan mu’minin, kamu mendahului kami dan kami berikut mu, dan kami Insyaa Allah akan mengikuti kamu).
Abu Razin bertanya, 'Apakah mereka mendengar??'
Jawab Nabi SAW, 'Mereka mendengar tetapi tidak dapat menjawab dengan jawaban yang dapat didengar oleh orang yang hidup, yakni suara orang mati itu, karena tidak memakai alat jasmani, maka tidak dapat didengar oleh telinga, karena itu seorang yang mimpi bertemu dengan orang yang telah mati dapat berkata-kata dan didengar kata-katanya bukan oleh telinga biasa ini.'
Kemudian Nabi SAW, bersabda : 'Hai Abu Razin apakah kamu tidak rela bila salam mu itu dijawab oleh Malaikat sebanyak orang mati dikubur itu??'
وابن أبي الدنيا والبيهقي عن محمد بن واسع قال : بَلَغَنِي أنَّ المَوْتَى يَعْلَمُونَ بِزُوّارِهِمْ يَوْمَ الجُمُعَةِ وَيَوْماً قَبْلَهُ وَيَوْماً بَعْدهُ
Muhammad Bin Wasi' berkata : 'Saya mendapat keterangan bahwa orang-orang mati itu mengenali orang yang ziarah pada-nya pada hari Jum'at, dan sore hari Kamis, dan pagi hari Sabtu.'
(Riwayat Ibn Abi Dunya dan Al-Baihaqi).
والبيهقي عن محمد بن النعمان مرسلاً : مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدِهِمَا فِي كُلِّ جُمُعَةٍ غُفِرَ لَهُ وَكُتِبَ بَارّاً.
Muhammad Bin Annu'man berkata : 'Nabi SAW, bersabda, 'Siapa orang yang berziarah ke kubur ayah-bundanya tiap-tiap hari Jum'at, maka akan diampunkan bagi-nya dan ditulis sebagai anak yang bakti.''
(Riwayat Al-Baihaqi, Hadits Mursal).
وروي عن النبي أنه قال : آنَسُ مَا يَكُونَ المَيِّتُ فِي قَبْرِهِ إذا زَارَهُ مَنْ كَانَ يُحِبَّهُ في الدُّنْيا
Nabi SAW, bersabda : 'Yang sangat menyenangkan orang mati didalam kubur, bila ia diziarahi oleh kekasih-nya didunia.'
(Kitab Irsyadul 'Ibad Ilaa Sabilirrasyad).
وعن علي بن أبي طالب أنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : مَنْ زَارَ عَالِما أيْ فِي قَبْرِهِ ثُمَّ قَرَأَ عِنْدَهُ آيةً مِنْ كِتَابِ الله أعْطَاهُ الله تَعَالَى بِعَدَدِ خطَوَاتِهِ قُصُورا فِي الجَنَّةِ وَكَانَ لَهُ بِكُلِّ حَرْفٍ قَرَأَهُ عَلَى قَبْرِهِ قَصْرٌ في الجَنَّةِ مِنْ ذَهَبٍ»، كذا في رياض الصالحين
Dari Ali Bin Abu Thalib RA bahwasa-nya ia berkata, Rasulullah SAW, bersabda : 'Orang yang mengunjungi kubur orang 'alim, lalu ia membacakan ayat-ayat dari Kitab Allah, maka Allah Ta’aalaa menjadikan pada-nya setiap langkah-nya satu gedung disurga, ia juga memperoleh pahala setiap huruf yang dibaca-nya atas kubur-nya itu satu gedung disurga dari emas.'
Demikian disebutkan dalam Kitab Riyadhus-shalihin.
(Kitab Tanqihul Qaul, Asy-Syaikh Muhammad Nawawi Bin Umar Albantani).
Maksud-nya kita menziarahi orang 'alim (berilmu agama khusus-nya) yang telah meninggal dunia lalu kita membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an, tahlil, dan dzikir, dll yang pahala-nya dihadiahkan kepada orang 'alim tersebut maka mendapatkan manfaat seperti hadits tersebut diatas.
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّلْتِ عَنْ أَبِي كُدَيْنَةَ عَنْ قَابُوسَ بْنِ أَبِي ظَبْيَانَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقُبُورِ الْمَدِينَةِ فَأَقْبَلَ عَلَيْهِمْ بِوَجْهِهِ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْقُبُورِ يَغْفِرُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمْ أَنْتُمْ سَلَفُنَا وَنَحْنُ بِالْأَثَرِ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ بُرَيْدَةَ وَعَائِشَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ ابْنِ عَبَّاسٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَأَبُو كُدَيْنَةَ اسْمُهُ يَحْيَى بْنُ الْمُهَلَّبِ وَأَبُو ظَبْيَانَ اسْمُهُ حُصَيْنُ بْنُ جُنْدُبٍ
Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Muhammad Bin Ash-shalt, dari Abu Kudainah, dari Qabus Bin Abu Zhaiban, dari bapak-nya, dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah Saw lewat didepan kuburan Madinah, lalu Beliau menghadapkan muka-nya dan mengucapkan :
Assaalamu'alaikum Yaa Ahlal Qubur, Yaghfirullahu Lanaa Wa Walakum Antum Salafuna Wa Nahnu Bil Atsari.
(Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian telah mendahului kami dan kami akan menyusul kalian).
(Abu Isa Attirmidzi) berkata, 'Hadits se-makna diriwayatkan dari Buraidah dan 'Aisyah.'
Abu Isa berkata, 'Hadits Ibnu Abbas merupakan hadits Hasan Gharib, dan Abu Kudainah bernama Yahya Bin Al-Muhallib. Adapun Abu Zhaiban bernama Hushain Bin Jundab.'
(H.R.Attirmidzi, No.973).
وأخرج مسلم عن أبي هريرة أنّ رسول الله خرج إلى المقبرة. فقال : السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَار قَوْمٍ مُؤْمِنينَ، وإنَّا إنْ شاءَ الله بِكُمْ لاحِقُونَ.
Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW keluar kekuburan dan membaca :
السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَار قَوْمٍ مُؤْمِنينَ، وإنَّا إنْ شاءَ الله بِكُمْ لاحِقُونَ
Assalaamu'alaikum Daara Qaumin Mu'miniina, Wa Innaa Insyaa Allahu Bikum Laa Hiquuna.
(Selamat sejahteralah kamu penduduk daerah kaum mu'minin dan kami Insyaa Allah akan mengikuti kamu).
وزاد ابن السني عن عائشة رضي الله عنها : اللَّهُمَّ لا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُمْ وَلا تَفُتْنَا بَعْدَهُمْ
Aisyah RA berkata, Nabi SAW berdo'a :
اللَّهُمَّ لا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُمْ وَلا تَفُتْنَا بَعْدَهُمْ
Allaahumma Laa tahrimnaa Ajrahum Wa Laa Taftinnaa Ba'dahum.
(Yaa Allah jangan mengharamkan kami dari pahala mereka dan jangan menguji kami sepeninggal mereka).
وابن أبي شيبة عن الحسن قال : من دخل المقابر، فقال : اللهم ربّ الأجساد البالية والعظام النخرة التي خرجت من الدنيا، وهي بك مؤمنة أدخل عليها روحاً من عندك وسلاماً متى استغفر له كل مؤمن مات مذ خلق الله آدم. وأخرجه ابن أبي الدنيا بلفظ : كتب الله له بعدد من مات من لدن آدم إلى أن تقوم الساعة حسنات
Al-Hasan RA berkata : 'Siapa yang masuk ke kubur lalu membaca :
اللهم ربّ الأجساد البالية والعظام النخرة التي خرجت من الدنيا، وهي بك مؤمنة أدخل عليها روحاً من عندك وسلاماً مني
Allaahumma Rabbal Ajsaadil Baaliyati Wal 'Izhaamin Nakhiratillatii Kharajat Minaddunyaa, Wahiya Bika Mu'minatun, Adkhil 'Alaihim Rauhaan Min 'Indika Wa Salaamaan Minnii.
(Yaa Allah, Tuhan dari semua jasad yang telah rusak, dan tulang-tulang yang menjadi rapuh, yang telah keluar dari dunia dengan iman pada Mu, masukkan pada mereka ruh daripada Mu dan salam dari pada ku).
Maka akan dibacakan Istighfar oleh tiap orang yang mati sejak terjadi-nya Nabi Adam AS.
(Riwayat Ibn Abi Syaibah).
Dan diriwayat lain Ibn Abi Dunya dengan lafazh : 'Allah akan mencatat untuk-nya hasanat (kebaikan) sebanyak orang yang mati sejak Nabi Adam AS hingga hari kiamat sebagai hasanat.'
وقال صلى الله عليه وسلم : إذا مَرَّ المُؤْمِنُ عَلَى المَقَابِرِ فَقَالَ لا إلٰهَ إلاَّ الله وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لا يَمُوتُ. بِيَدِهِ الخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ نَوَّر الله تِلْكَ القُبُورَ كُلِّهَا وَغَفَرَ لِقَائِلهَا وَكَتَبَ لَهُ ألْفَ ألْفِ حَسَنَةٍ وَرَفَع لَهُ ألْفَ ألْفِ دَرَجَةٍ وَحَطَّ عَنْهُ ألْفَ ألْفِ سَيِّئَةٍ
Nabi SAW, bersabda : 'Apabila seorang mukmin melewati makam atau kubur lalu membaca :
'laa Ilaaha Illallaahu Wahdahuu Laa Syariikalahu Lahul Mulku Wa Lahul Hamdu Yuhyii Wa Yumiitu Wa Huwa Hayyun Laa Yamuutu Biyadihil Khairu Wa Huwa 'Alaa Kulli Syai'in Qadiir.
(Tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah semata, tidak ada serikat bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian, yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha hidup dan tidak akan mati. Ditangan-Nya segala kebaikan, Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu).
Maka Allah menerangi seluruh kubur itu dan mengampuni pembaca-nya, menulis bagi-nya sejuta kebaikan, mengangkat bagi-nya sejuta derajat, dan menghapus bagi-nya sejuta kejelekan (dari dosa-dosa kecil).''
(Kitab Lubaabul Hadits).
والبيهقي عن بشر بن منصور قال : كان رجل يختلف إلى الجبانة فيشهد الصلاة على الجنائز، فإذا أمسى وقف على باب المقابر فقال : آنس الله وحشتكم ورحم الله غربتكم وتجاوز الله عن سيئاتكم، وقبل الله حسناتكم لا يزيد على هؤلاء الكلمات. قال ذلك الرجل : فأمسيت ذات ليلة، فانصرفت إلى أهلي، ولم آت المقابر، فبينما أنا نائم إذا أنا بخلق كثير جاؤوني، قلت : من أنتم وما حاجتكم؟ قالوا : نحن أهل المقابر وقد عوّدتنا منك هدية عند انصرافك إلى أهلك. قلت : وما هي؟ قالوا : الدعوات التي كنت تدعو بها، قلت : فأنا أعود لذلك؟ قال : فما تركتها بعد
Bisyir Bin Manshur berkata, 'Ada seorang biasa berada ditanah kuburan untuk menyembahyangkan jenazah siapa saja yang mati, dan bila hari telah petang ia berdiri dipintu kuburan dan membaca do'a :
آنس الله وحشتكم ورحم الله غربتكم وتجاوز الله عن سيئاتكم، وقبل الله حسناتكم
Ansaallaahu Wahsyatakum Warahimallaahu Ghurbatakum Watajaawazallaahu 'An Sayyi'aatikum, Wa Qabilallaahu Hasanaatikum.
(Semoga Allah menyenangkan kesepian mu, mengasihani pengasingan mu, memaafkan dosa-dosa mu, dan menerima amal-amal kebaikan mu).
Tiba-tiba pada suatu malam ketika ia pulang ke rumah lupa tidak berdo'a untuk ahlil kubur, maka ketika ia telah tidur, mimpi didatangi oleh rombongan orang-orang yang sangat banyak, lalu ia tanya : 'Siapakah kamu?? Dan apakah hajat mu??'
Jawab mereka : 'Kami ahlil kubur, biasa mendapat hadiah dari kamu tiap akan kembali ke rumah mu.'
Ia bertanya : 'Hadiah apakah itu??'
Jawab mereka : 'Yaitu do'a yang biasa anda baca.'
Jawab-nya : 'Jika demikian maka tidak akan aku tinggalkan selama-nya sejak itu maka tidak pernah saya tinggalkan.'
(Riwayat Al-Baihaqi).
وقال محمد بن أحمد المروزي : سمعت أحمد بن حنبل يقول : إذا دخلتم المقابر فاقرؤوا بفاتحة الكتاب والإخلاص والمعوّذتين، واجعلوا ثواب ذلك لأهل المقابر فإنه يصل إليهم. فالاختيار أن يقول القارىء بعد فراغه : اللهم أوصل ثواب ما قرأته إلى فلان
Muhammad Bin Ahmad Al-Mirwazi berkata, 'Saya telah mendengar Al-Imam Ahmad Bin Hanbal RA berkata : 'Jika kamu masuk ke tanah pekuburan maka bacalah Fatihah dan Qul Huwallah dan Mu’awwidzatain (Al-Falaq dan Annas), lalu kamu hadiahkan pahala-nya pada orang yang didalam kubur itu, maka ia pasti sampai pada mereka, dan sebaik-nya berdo'a :
اللهم أوصل ثواب ما قرأته إلى فلان
Allaahumma Aushil Tsawaaba Maa Qara'tuhu Ilaa Fulaanin.
(Yaa Allah sampaikan ganjaran atau pahala apa yang saya baca untuk fulan bin/binti fulan).''
(Kitab Irsyadul 'Ibad Ilaa Sabilirrasyad).
وحكى بعض أهل العلم أنّ رجلاً رأى في النوم أهل القبور في بعض المقابر قد خرجوا من قبورهم إلى ظاهر المقبرة، وإذا بهم يلتقطون شيئاً ما يدري ما هو، قال : فتعجب من ذلك، ورأيت رجلاً منهم جالساً لا يلتقط معهم شيئاً فدنوت وسألت : ما الذي يلتقط هؤلاء؟ فقال يلتقطون ما يهدي إليهم المسلمون من قراءة القرآن والصدقة والدعاء، فقال : فقلت له : فلم لا تلتقط أنت معهم؟ أنا غنيّ عن ذلك، فقلت : بأي شيء أنت غنيّ؟ قال : بختمة يقرؤها ويهديها إليّ كل يوم ولدي يبيع الزلابية في السوق الفلاني، فلما استيقظت ذهبت إلى السوق حيث ذكر، فإذا شاب يبيع الزلابية ويحرّك شفتيه، فقلت : بأي شيء تحرّك شفتيك؟ قال : أقرأ القرآن وأهديه إلى والدي في قبره، قال : فلبثت مدّة من الزمان ثم رأيت الموتى قد خرجوا من القبور كما تقدّم، وإذا بالرجل الذي كان لا يلتقط صار يلتقط فاستيقظت وتعجبت من ذلك، ثم ذهبت إلى السوق لأتعرّف خبر ولده، فوجدته قد مات
Hikayat :
Seorang ahli ilmu mimpi melihat ahli kubur itu keluar dari kubur, dan mengambil apa-apa yang ia tidak mengetahui, lalu melihat seorang diantara mereka duduk tidak ikut mengambil, maka saya dekati, dan saya tanya padanya : 'Apakah yang diambil oleh orang-orang itu??'
Jawab-nya: 'Itu kiriman hadiah dari kaum muslimin yang berupa bacaan Qur'an atau sedekah atau do'a.'
Lalu saya tanya : 'Mengapakah anda tidak ikut mengambil bersama mereka??'
Jawab-nya : 'Saya sudah kaya.'
Ditanya : 'Dengan apakah??'
Jawab-nya : 'Tiap hari anak ku mengirim hadiah untuk ku satu khataman dari Al-Qur'an, ia baca dan ia hadiahkan untuk ku, dan anak ku itu penjual Zulabiyah (serabi) dipasar.'
Maka setelah bangun segera saya pergi ke pasar yang disebut itu, mendadak saya bertemu dengan penjual Zulabi itu, pemuda yang selalu menggerakkan bibir-nya, maka saya tanya : 'Mengapakah anda selalu menggerakkan bibir??'
Jawab-nya : 'Saya membaca Al-Qur'an, dan saya hadiahkan untuk ayah ku.'
Demikianlah keadaan-nya, kemudian setelah lama saya mimpi lagi kelihatan orang-orang mati dalam kubur pada keluar dan orang yang dahulu duduk itu, turut-turut mengambil seperti kawan-kawannya, dan ketika terbangun dari tidur segera saya pergi kepasar untuk mencari pemuda penjual Zulabi, tiba-tiba diberitahukan pada ku bahwa pemuda itu telah mati.
(Kitab Irsyadul 'Ibad Ilaa Sabilirrasyad).
وحكي أن بعض النساء توفيت فرأتها في المنام امرأة تعرفها، فإذا عندها تحت السرير آنية من نور مغطاة فسألتها : ما هذه الأوعية؟ فقالت : فيها هدية أهداها إليّ أبو أولادي البارحة، فلما استيقظت المرأة ذكرت ذلك لزوج الميتة فقال : قرأت البارحة شيئاً من القرآن وأهديته إليها
Hikayat :
Seorang wanita meninggal, tiba-tiba diimpikan oleh seorang yang kenal pada-nya, bahwa ia duduk diranjang dan dibawah-nya banyak bejana dari Nur (cahaya) yang tertutup, maka ditanya : 'Apakah bejana-bejana itu??'
Jawab-nya : 'Hadiah dari abah-nya anak-anak semalam.'
Kemudian sesudah bangun segera ia pergi ke rumah bekas suami-nya dan menceritakan mimpi-nya, maka dijawab : 'Semalam saya membaca beberapa Surat dari Al-Qur'an dan aku hadiahkan pada-nya.'
(Kitab Irsyadul 'Ibad Ilaa Sabilirrasyad).
Datang seorang perempuan kepada Hasan Al-Bashri RA, berkatalah dia : 'Sesungguh-nya anak perempuan ku yang masih sangat muda telah mati dan aku ingin untuk melihat-nya didalam tidur. Maka aku datang kepada mu agar kau ajarkan kepada ku apa yang dapat aku buat perantara untuk melihat-nya.'
Diajarkan-nya oleh Hasan Al-Bashri perempuan itu, dan ia dapat bermimpi melihat anak-nya yang pada anak-nya itu ada pakaian dari aspal, pada leher-nya terdapat rantai dan kaki-nya terikat.
Diceritakanlah hal itu pada Hasan dan bersedihlah hati-nya Hasan Al-Bashri.
Berselang beberapa waktu Hasan bermimpi melihat-nya didalam surga dan pada kepala-nya terdapat mahkota, lalu ia berkata : 'Hai Hasan, tidakkah engkau mengenalku?? Aku adalah anak puteri dari perempuan yang datang pada mu dahulu dan mengatakan begini kepadamu.'
Berkatalah Hasan kepada-nya : 'Apa yang menjadikan mu dalam keadaan yang aku lihat ini??'
Dia menjawab : 'Ada seorang laki-laki lewat pada kami, dia membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sekali (dan dihadiahkan kepada penghuni kubur) sedang dalam kuburan itu ada lima ratus lima puluh orang dalam siksa. Lalu dipanggillah : 'Hilangkanlah siksa dari mereka berkat bacaan shalawat laki-laki ini.''
(Kitab Mukasyafatul Qulub).
Dikutip dari :
1. Kitab Hadits Kutubu Tis’ah.
2. Riyadhus Shalihin - Al Imam An Nawawi.
3. Irsyadul 'Ibad Ilasabilirrosyad - Asy Syaikh Zinuddin Al Maribariy.
4. An Nashaaih Ad Diniyah wal washaaya Al Imaaniyah - Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad.
5. Risalatul Mu’awanah - Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad.
6. Mukasyafatul Qulub - Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali.
7. Tanbihul Ghafilin - Al Imam Abul Laits As Samarqandi.
8. Lubabul Hadits - Al Imam Al Hafidz Jalaluddin Abdurrahman bin Abii Bakar As Suyuthi.
9. Tanqihul Qaul - Asy Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Al Bantani.
Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar