Senin, 15 Juli 2019

"Sudut Pandang Para Aslaf (Ulama Terdahulu) Tentang Rokok."

Oleh : Kiai M.Zakaria Al-Anshari.

مسألة : التنباك معروف من أقبح الحلال إذ فيه إذهاب الحال والمال، ولا يختار استعماله أكلاً أو سعوطاً أو شرباً لدخانه
ذو مروءة من الرجال.

Artinya kurang lebih :

Tembakau adalah suatu yang terkenal dari seburuk-buruknya suatu yang halal, dikarenakan didalamnya menghilangkan keadaan (dari watak seseorang disebabkan telah keluar dari muru’ah dari pada kaum laki/kaum sholihiin) dan harta, dan tidak terpilih dalam menggunakannya sebagaimana makanan, tembakau, bahkan minum dari asapnya.

وقد أفتى بتحريمه أئمة من أهل الكمال كالقطب سيدنا عبد اللَّـه الحداد والعلامة أحمد الهدوان، كما ذكره القطب أحمد بن عمر بن سميط عنهما وغيرهم من أمثالهم.

Dan fatwa dengan keharamannya (rokok dari tembakau) para Imam telah sampai pada maqam atau kedudukan yang sempurna seperti seorang Waliyullah Quthub Sayyidina Abdullah Bin Alwi Al-Haddad dan Al-'Allamah Ahmad Al-Hinduan, sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Quthub Ahmad Bin 'Umar Bin Smith, dan selain mereka semua.

بل أطال في الزجر عنه الحبيب الإمام الحسين ابن الشيخ أبي بكر بن سالم وقال : أخشى على من لم يتب عنه قبل موته أن يموت على سوء الخاتمة والعياذ باللَّـه تعالى.

Bahkan Al-Habib Al-Imam Husein Ibn Asy-Syaikh Abi Bakar Bin Salim memperingati dan seraya berkata : "Aku takut atas orang yang belum bertaubat dari merokok sebelum meninggal-nya akan meninggal dalam keadaan yang buruk (Su'ul Khatimah), Wal 'Iyaadzubillaahi Ta'aalaa.

وقد أشبع الفصل فيه بالنقل العلامة عبد اللَّـه باسودان في فيض الأسرار وشرح الخطبة وذكر من ألف في تحريمه كالقليوبي وابن علان وأورد فيه حديثاً، وقال الحساوي في تثبيت الفؤاد من كلام القطب الحداد أقول :

Dan telah terperinci fasal didalamnya menuqil dari Al-'Allamah Abdullah Basaudan didalam Kitab 'Faidhul Asrar' dan 'Syarh Khutbah' dan disebutkan 1000 macam didalam keharaman-nya seperti Al-Imam Al-Qulyubi dan Ibn 'Allaan dan telah diriwayatkan sebuah hadits, dan dikatakan Al-Hasawy didalam Kitab 'Tastbitul Fu'ad' karangan Al-Habib Abdullah Bin Alwi Al-Haddad, aku mengatakan :

ورأيت معزواً لتفسير المقنع الكبير قال النبي : يا أبا هريرة يأتي أقوام في آخر الزمان يداومون هذا الدخان وهم يقولون نحن من أمة محمد وليسوا من أمتي ولا أقول لهم أمة لكنهم من السوام.

Dan Aku melihat interpretasi Tafsir Al-Ma'naq Al-Kabir, berkata Nabi SAW : "Wahai Abi Hurairah akan datang manusia diakhir zaman yang merutinitaskan asap ini, dan mereka mengatakan kami dari (bagian) ummat (Nabi) Muhammad dan mereka bukan ummat ku dan aku tidak katakan bagi mereka ummat akan tetapi mereka dari racun-racun."

قال أبو هريرة: وسألته : كيف نبت؟ قال: إنه نبت من بول إبليس، فهل يستوي الإيمان في قلب من يشرب بول الشيطان؟ ولعن من غرسها ونقلها وباعها.

Berkata Abi Hurairah : "Aku menanyakannya bagaimana tumbuh (tembakau tersebut)??"

Seraya berkata (Rasulullah SAW) : "Sesungguh-nya ia tumbuh dari air seni-seni iblis, apakah sama iman dihati bagi orang telah mengisap air seni (kencing) syaithan?? Dan dilaknat orang menanam-nya, dan memindahkan-nya, dan menjual-nya."

. قال عليه الصلاة والسلام: يدخلهم اللَّـه النار وإنها شجرة خبيثة. اهـ ملخصاً اهـ.

Bersabda 'Alahish-shalaatu Wassalaam : "Allah akan memasukkan-nya dan sesungguh-nya itu pohon buruk."

ورأيت بخط العلامة أحمد بن حسن الحداد على تثبيت الفؤاد : سمعت بعض المحبين قال : إن والدي يشرب النتن خفية وكان متعلقاً ببعض أكابر آل أبي علوي.

Aku telah melihat karya Al-'Allamah Ahmad Bin Hasan Al-Haddad atas Kitab Tastbitul Fu'ad, dan aku telah mendengar sebagian para 'Muhib' (para pencinta keluarga Nabi SAW) mengatakan : Sesungguh-nya ayah ku menghisap suatu yang tidak sedap bau-nya dalam keadaan tersembunyi dan dia ada kaitan bathin dengan sebagian pembesar 'Ulama keturunan 'Alawi (keturunan Rasulullah SAW).

فلما مات رأيته فسألته: ما فعل اللَّـه بك؟ قال: شفع فيَّ فلان المتقدم إلا في التنباك فهو يؤذيني وأراني في قبره ثقباً يجيء منه الدخان يؤذيه وقال له: إن شفاعة الأولياء ممنوعة في شرب التنباك.

Ketika meninggal dunia, aku melihat-nya dalam mimpi, dan menanyakannya : Apa yang Allah perbuat terhadap mu??

Ia berkata : Si Fulan akan memberikan syafa'at kepada ku, namun pada diri ku ada tembakau, maka ia terasa terusik, dan melihat ku dikuburan ku, asap berasal dari lubang, terluka diri-nya, dan berkata kepada-nya : Sesungguh-nya syafa'at (pertolongan) para Waliyullah (para kekasih Allah) terhalang bagi penghisap tembakau.

[Kitab Bughyatul Mustarsyidin, Juz I, Hal.206].

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar