Senin, 22 Juli 2019

"Mengamalkan Sunnah Dengan Adab."

Oleh : Al-Habib Ali Zainal Abidin Bin Abdurrahman Al-Jufri.

Melaksanakan Sunnah harus sesuai dengan waktu, tempat, dan keadaan. Sekarang banyak yang semangat mengamalkan Sunnah, tapi tidak mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengamalkan-nya. Hanya modal semangat tanpa didasari dengan Ilmu.

Didalam sebuah Majlis-nya Asy-Syaikh Muhammad Al-Ghazali ('Ulama besar Al-Azhar Asy-Syarif), saat Beliau sedang menyampaikan pelajaran, duduklah salah satu murid yang setiap waktu terus bersiwak. Ia duduk tepat didepan Syaikh Ghazali.

Murid itu terus menggerakkan siwak dimulut-nya. Sesekali ia biarkan siwak itu menempel dimulut-nya, lalu kembali bersiwak dan menggerakan-nya kekanan dan kekiri.

Akibat tindakan-nya yang 'Sunnah' tersebut, konsentrasi Syaikh Ghazali menjadi terganggu. Gerakan-nya terlalu sering, hingga membuyarkan fokus.

Syaikh Ghazali lalu berkata, 'Nak, tolong sudahi siwak mu. Kamu mengganggu konsentrasi ku.'

Dengan nada tinggi dan penuh keyakinan karena menjalankan Sunnah, si murid menjawab, 'Wahai Guru, ini Sunnah Nabi. Apakah engkau mengingkari Sunnah??'

Syaikh Ghazali dan semua jama'ah terkejut atas jawaban murid tadi.

Namun dengan tenang Beliau berkata, 'Wahai anak ku, mencabut bulu ketiak juga Sunnah, apakah kamu akan mencabut-nya dimajlis ini??'

Se-isi ruangan pun tertawa hingga membuat si murid sadar bahwa tindakan-nya tersebut kurang tepat.

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar