Disisi lain, lelaki atau perempuan yang sedang mencintai orang lain, namun belum waktu-nya untuk menikah, maka dianjurkan untuk memendam sementara perasaan-nya. Bahkan, jika sampai meninggal dunia (mati), maka orang tersebut dikategorikan sebagai orang yang mati Syahid.
Al-Imam Khatib Al-Baghdadi, meriwayatkan sebuah hadits yang berbunyi demikian :
من عشق فعف فكتم فمات مات شهيدا.
"Man 'Asyiqa Fa'affa Fakatama Famaata Maata Syahiidaan."
Artinya : "Orang yang merindu, namun mengekang diri (menyembunyikan rasa Cinta dan Rindu-nya), kemudian mati, itu tergolong mati Syahid."
Artinya, hadits diatas menjelaskan mengenai pengorbanan seorang pemuda atau pemudi yang berusaha menjaga kesucian cinta-nya dengan tidak bermaksiat dan mengumbar rasa cinta-nya pada orang yang dicintai, karna ia merasa belum mampu atau belum waktu-nya menikah. Orang yang memendam rasa cinta seperti ini, kemudian dia merasakan beban bathin hingga meninggal dunia (mati), maka itu tergolong sebagai orang yang mati Syahid.
Menurut Assayyid Ahmad Bin Ash-Shiddiq Al-Ghumari, didalam Kitab Darul Dhu'fi 'An Hadits Man 'Asyiqa Fa'affa, menguatkan kualitas hadits diatas.
Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar