Sabtu, 20 Juli 2019

"Persyaratan Menjadi Imam Shalat."

Didalam shalat berjama'ah, hal yang tidak boleh luput untuk diperhatikan adalah menentukan Imam. Sebab apa?? Sebab, jikalau Imam-nya tidak memenuhi syarat, bisa jadi shalat berjama'ah kita tertolak, tiada diterima oleh Allah Ta'aalaa.

Seperti contoh-nya, tidak akan diterima (tertolak) shalat-nya orang yang paham (mengerti) ilmu tajwid dan fasih membaca Al-Fatihah dari segi 'Makharijul Huruf' dan panjang-pendeknya Huruf menjadi makmum-nya orang yang tidak fasih membaca Al-Fatihah dengan 'Makharijul Huruf', Tajwid, dan panjang-pendeknya huruf.

Menurut Abul Laits Assamarkandi, didalam Kitab Tanbihul Ghafilin, ada 10 kriteria atau syarat menjadi Imam shalat agar menjadi sempurna :

[1]. Mampu membaca Al-Qur'an dengan baik, tidak boleh ada kekeliruan didalam bacaan.
[2]. Takbiratul Ihram harus yakin dan benar.
[3]. Harus menyempurnakan rukuk dan sujud.
[4]. Menjauhkan diri dari perkara 'Syubhat'.
[5]. Menjaga tubuh dan pakaian dari kotoran dan najis.
[6]. Tidak boleh membaca Surat yang terlalu panjang, kecuali sudah ada kesepakatan dengan Makmum.
[7]. Tidak boleh merasa bangga pada diri sendiri ('Ujub).
[8]. Istighfar kepada Allah sebelum shalat.
[9]. Selesai shalat seorang Imam tidak boleh berdo'a untuk diri sendiri.
[10]. Membantu 'Musafir' yang membutuhkan bantuan.

و قال المالكية : يقدم بعد الاسن الاشرف نسبا ثم الاحسن صورة ثم الاحسن اخلاقا ثم الاحسن ثوبا.

[كتاب جواهر الاكليل، جزء ١، صفحة ٨٣].

Menurut Madzhab Maliki : "Yang lebih tua lebih dikedepankan menjadi Imam, kemudian yang lebih baik nasab-nya, kemudian yang lebih tampan, kemudian yang lebih berakhlaq, kemudian yang lebih bagus pakaian-nya."

[Kitab Jawaahirul Ikliil, Juz I, Hal.83].

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar