Oleh : Baginda K.H.Rizqi Dzulqarnain Ashmat Albatawi, MA (Pimpinan Yayasan Al-Mu'afah, Jln.Tipar Cakung).
Asy-Syaikh Ibrahim Al-Kurani (1025-1101 H) menyebutkan :
"Hendak-nya dibacakan Surat Al-Fatihah setiap akhir Majlis. Siapa saja dikalangan orang beriman menginginkan kebaikan dunia akhirat, dianjurkan untuk menjadikan-nya sebagai tradisi."
Diriwayatkan dari seorang 'Ulama bernama Asy-Syaikh Ahmad 'Ab'ab, bahwasanya ia menikah dengan wanita yang tidak mencintai-nya. Boleh jadi, karena usia Asy-Syaikh Ahmad sudah tua sedangkan istri-nya masih terlalu muda, akan tetapi keluarga istri-nya sangat senang dengan Asy-Syaikh Ahmad 'Ab'ab, seorang 'Ulama sepuh menjadi bagian keluarga mereka. Asy-Syaikh Ahmad 'Ab'ab sehari-hari merasakan interaksi yang kurang baik dari istri-nya hingga Asy-Syaikh Ahmad 'Ab'ab ingin menceraikan-nya tetapi pihak keluarga memaksa untuk bersabar dalam mempertahankan rumah tangga-nya.
Agar memiliki bukti akurat, Asy-Syaikh Ahmad 'Ab'ab menuliskan dalam buku harian-nya setiap interaksi buruk dari perkataan dan perbuatan sang istri.
Hingga pada suatu hari, ada seorang wanita datang curhat kepada istri-nya Asy-Syaikh Ahmad 'Ab'ab, berjam-jam sang tamu mengeluh tentang rumah tangga-nya, hasil seada-adanya, curhatan direspon dengan nasehat dari istri Asy-Syaikh Ahmad 'Ab'ab, 'Jalanin rumah tangga kudu (harus) sabar.'
Saat tamu merasa puas lantaran sudah membuang uneg-unegnya, ia pun permisi ingin pulang, istri-nya Asy-Syaikh Ahmad 'Ab'ab pun berkata, 'Sebelum sampean (kamu) pulang, mari kita baca Al-Fatihah, semoga sampean (kamu) dapat solusi terbaik. Suami saya seorang 'Ulama, sering kali dia bersama sahabat-sahabatnya kumpul disatu majlis, sebelum mereka bubar, mereka membaca terlebih dahulu Surat Al-Fatihah.'
Ternyata didalam rumah, Asy-Syaikh Ahmad 'Ab'ab menyimak dari awal pembicaran kedua-nya dan Beliau pun mencatat semua komentar termasuk bacaan Al-Fatihah istri-nya.
Merasa sudah cukup punya data tentang interaksi buruk sang istri, Asy-Syaikh Ahmad 'Ab'ab kembali mendatangi keluarga istri-nya untuk menceraikan-nya, lagi-lagi pihak keluarga menolak keinginan Beliau. Asy-Syekh Ahmad 'Ab'ab pun mengeluarkan buku harian-nya untuk memberi tahu keburukan sifat istri-nya, betapa terkejut-nya Beliau saat buku tersebut disodorkan, tiba-tiba buku itu kosong dari tulisan yang selama ini Beliau catat, yang ada hanyalah tulisan surat Al-Fatihah.
Al-Hafizh Assayyid Abdul Hay Al-Kattani menegaskan, dalam riwayat lain menyebutkan, 'Tidak ditemukan catatan apa-apa melainkan kalimat :
(سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين).
kalimat yang dibaca oleh istri beliau dan tamu-nya.'
Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar