Rabu, 17 Juli 2019

"Dalil Kesunnahan Sarung."

Sarung Rasulullah SAW :

عن أبي بردة قال : أخرجت إلينا عائشة، كساء ملبدا وإزارا غليظا، فقالت : قبض روح رسول الله صلى الله عليه وسلم في هذين.

Artinya :

'Aisyah RA memperlihatkan kepada kami pakaian yang telah kumal serta Sarung yang kasar, seraya berkata : "Rasulullah SAW dicabut ruh-nya sewaktu memakai kedua pakaian ini."

[Diriwayatkan oleh Ahmad Bin Mani', dari Ismail, dari Ayub, dari Humaid Bin Hilal, dari Abi Burdah yang bersumber dari Bapak-nya].

عن إياس بن سلمة بن الأكوع، عن أبيه قال : كان عثمان بن عفان، يأتزر إلى أنصاف ساقيه، وقال : هكذا كانت إزرة صاحبي، يعني النبي صلى الله عليه وسلم.

Artinya :

'Utsman Bin Affan RA memakai Sarung yang tinggi-nya mencapai setengah betis-nya. 'Utsman berkata : "Demikianlah cara bersarung sahabat ku (yakni Nabi SAW)."

[Diriwayatkan oleh Suwaid Bin Nashr, dari 'Abdullah Bin Al-Mubarak, dari Musa Bin 'Ubaidah, dari Ayas Bin Salamah Bin Al-Akwa', yang bersumber dari Bapak-nya].

عن حذيفة بن اليمان قال : أخذ رسول الله صلى الله عليه وسلم بعضلة ساقي أو ساقه فقال : هذا موضع الإزار، فإن أبيت فأسفل، فإن أبيت فلا حق للإزار في الكعبين.

Artinya :

Rasulullah SAW memegang otot betis kaki ku dan betis kaki-nya, lalu bersabda : "Inilah tempat batas sarung. Jika kau tidak suka disini, maka boleh juga diturunkan lagi. Jika kau tidak suka juga, maka tidak ada hak lagi bagi sarung menutup kedua mata kaki."

[Diriwayatkan oleh Qutaibah Bin Sa'id, dari Abul Ahwash, dari Abi Ishaq, dari Muslim Bin Nadzir, yang bersumber dari Hudzaifah Ibnul Yaman RA].

Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar