Jika kita perhatikan, turban atau penutup kepala sulthan-sulthan Utsmaniyah umumnya berukuran besar dan memiliki se-ikat bulu ditengah atau atasnya.
Ternyata turban besar dan ikatan bulu tersebut bukanlah semata bentuk kebesaran dan hiasan bagi mahkota sulthan.
Turban para sulthan Utsmaniyah menjadi besar karena disusun dari kain kafan yang notabenenya berukuran panjang, sehingga menghasilkan gulungan yang besar. Kain kafan itulah yang nantinya akan digunakan sulthan tersebut saat wafat. Kafan itu merupakan peringatan bagi semua sulthan Utsmaniyah bahwa setiap kehidupan akan menemui kematian, karenanya mereka harus selalu dijalan yang benar dalam memimpin. Tradisi ini telah dimulai sejak zaman Sulthan Utsman Al-Ghazi, pendiri Utsmaniyah.
Adapun untuk seikat bulu yang menempel diatas turban, itu bukanlah semata hiasan karena ternyata bentuknya tidaklah terlalu indah. Bulu tersebut adalah bekas sapu yang digunakan untuk membersihkan makam Rasulullah SAW di Madinah.
Bulu sapu yang selama bertahun-tahun digunakan untuk membersihkan lantai dan dinding makam Rasulullah itu akan diberikan kepada sulthan yang baru dilantik, sebagai penanda bahwa semua sulthan Utsmaniyah hanyalah pelayan Rasulullah SAW.
Sumber : fb.me/tobudarkah.id
Instagram @tobudarkah
www.darkah.com
Penulis : Ghozali Hasan Siregar Almandili.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar